Pesisir pantai merindukan asrinya
Anggita Putri
Terdapat banyak keindahan alam didunia ini,salah satunya adalah pantai.pantai merupakan wilayah yang berada di antara daratan dan lautan, dan masih terpengaruh pasang surut air laut.selain menyaksikan keindahan pantai dengan deburan ombak yang menerpa kita juga dapat menikmati keindahan dari matahari mulai dari terbit maupun tenggelam,saat itulah pantai terasa lebih indah dari waktu biasanya.keindahan itulah yang sering dicari oleh para pengunjung pantai.
Alam itu indah dengan berbagai keindahannya,seperti senja,laut dan pantai.begitu indah bukan bila kita menyaksikan ketiga keindahan itu dalam waktu bersama.namun apakah akan tetap indah bila terdapat banyak sampah berserakan di sekitar pantai?tentu saja tidak.manusia mana yang tega mengotori keindahan alam ini.pikirkan itu yang selalu dipikirkan oleh seorang remaja yang gemar sekali berada di pesisir pantai yang terdapat banyak kotoran tersebut
Raina adalah seorang remaja yang sekarang menepati bagku kelas Xl.gadis remaja yang menyukai keindahan alam ciptaan tuhan.sayangnya sekarang banyak sampah berserakan di tepi pantai yang membuat keindahan itu berkurang.
Suatu saat raina dengan ke tiga temannya yaitu nana,Eva dan seli mengunjungi salah satu pantai yang berada di daerahnya
"Lihatlah pantai ini,begitu memprihatinkan bukan?sampah berserakan dimana²"kata Eva
"Manusia macam apa yang tega membuat hal seperti ini?" Nana
"Entahlah,tentunya manusia yang masih hidup dan bernafas" rania
"Ya iyalah ran masih nafas kan gk mungkin kalo gk nafas"
"Lah mati dong,emang mayat bisa buang sampah di pantai?"
"Huftt"ketiga temannya membuang nafas secara kasar memikirkan seli yang otaknya begitu lemot
Raina berjalan menyusuri lautan dengan menikmati keindahan pantai yang ada di depannya,ia selalu binggung kenapa dunia ini dipenuhi dengan sampah,apa yang dipikirkan manusia ini
"Rai gimana kalo kita besok kumpul disini kita bersihin sampah sampah yang berserakan"nana
"Aku sih mau aja"raina
"Gasin gk sih kasihan banget ini pantai banyak sampahnya"eva
"Siap laksanakan"ucap seli sambil.memberi hormat kepada teman temannya
"Hahahaha"tawa pecah seketika melihat tingkah seli yang begitu diluar prediksi dari tadi
"Sudah sudah ayo pulang"ucap Eva
"Hem udah sore juga"
Keempat remaja tersebut berjalan beriringan menuju kerumah masing masing.
BRAKK
"Eee apaan woi"reflak Eva yang langsung berdiri dari tidurnya
Hahahaha terdengar tawa dari ketiga manusia kurcaci dari arah pintu kamar Eva
"Apaan sih kalian ganggu mimpi indahku"murka Eva karena diganggu dari tidurnya
"Eh Eva tau gk ini tuh udah jam berapa"tanya nana
Eva celingak celinguk seperti orang linglung yang tidak tau hari dan jam
"Nah kan kayak orang yang datang dari jaman purba"jawab raina sambil mendekati ranjang Eva
"Ini udah jam 8 naa,perempuan kok bangunnya siang"
"Perempuan apa kebo"jawab ketiganya secara bersamaan
"Kalian yaa bener bener menganggu waktu tidurku"
"Lah kita kan mau bersih bersih pantai va,lupa ya?"
"Ohh astaga aku lupa bentar ya"
Eva segera masuk kedalam kamar mandi dan membersihkan diri.setelah Eva selesai,tanpa basa basi mereka bertempat segera menuju ke lokasi pantai yang sudah menjadi target mereka pada pagi hari ini.
"Bisa gk ya kita membersihkan pantai ini sampai bersih"ucap Eva
"Semoga aja,kan kemaren juga gk terlalu banyak sampahnya"jawab seli
Ketika mereka turun dan berjalan mendekati pantai tukuan mereka,Begitu memprihatinkan sampah sudah bersekan dimana mana bahkan setiap ombak menyapa kaki mereka,selalu ada sampah yang dibawa oleh ombak tersebut.mereka menghelan nafas menyaksikan betapa kotor dan rusaknya alam sekitar kita.tanpa basa basi mereka berempat segera mengambil kantong plastik yang sudah mereka siapkan dari rumah untuk memungguti sampah yang berserakan dimana mana.
Mereka bekerja sama membersihkan pantai tersebut.ketika mereka membersihkan sampah itu tak disengaja mereka menemukan sebuah ikan yang sudah hampir mati mungkin dikarenakan sampah maupun limbah yang mengotori wilayah tersebut sehingga menyebabkan ikan ikan tersebut mati.
"Kasihan banget gk sih banyak ikan yang kehilangan nyawanya cuma karena sampah dari manusia sendiri"kata raina
"Makhluk hidup membunuh makshluk hidup"jawab seli
"Wah bunuh bunuhan dong"ucap Eva
"Dari pada omong terus mending itu sampah ambil cepat"ucap nana sambil berkacak pinggang mengahadap kepada Eva dan seli
Dengan cepat Eva dan seli lari menyelesaikan tugas yang sudah diberikan oleh nana.sedangkan nana menghampiri rania untuk membantu pekerjaan rania.ia sedikit khawatir kepada rania dikarenakan mukanya yang sudah terlihat capek dan pucat.
"Kita pulang aja yuk udah bersih juga ko"tanya nana
"Iya udah sore juga na"jawab raina
"Eh kalian berdua udah ayo pulang"suara nana mengema dipantai tersebut
Mereka berempat segera bergagas pergi meninggalkan meninggalkan pantai tersebut,dikarenakan waktu yang sudah menunjukan sore hari dan melihat kondisi mereka yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan kegiatan tersebut.meskipun pantai tersebut tidak 100% bersih tapi seenaknya mereka senang bisa membersihkan pantai itu.
Diwaktu perjalanan pulang mereka berencana untuk membersihkan pantai itu lagi dilain waktu.tak ada kata lelah untuk membersihkan alam tercinta ini.mereka patut diapresiasi akan kegiatan yang mereka lakukan.
"Tpi kalo kita membersihkan pantai itu sendiri kan gk mungkin?"
"Iya juga sih pasti butuh waktu yang lama"
"Bermimggu minggu sih kayaknya"
"Gimana kalo kita nanti kumpul dirumahnya Eva sambil memikirkan jalan keluar dari masalah ini"
"Gas aja sih,ya gk guys"jwb Eva dan disauti angkanya kepala oleh teman temannya yang lain
Ketika berkumpul bersama dirumah eva,mereka memikirkan bagaimana cara agar pantai itu tetap terjaga bersih dari sampah manusia.mereka memiliki satu acar untuk memberi edukasi kepada warga sekitar agar tidak membuang sampah di sepanjang pantai.
"Bagus juga itu rencananya"
"Tujuan kita untuk orang dewasa saja atau dengan anak anak?"
"Tentunya sama anak anak,biar mereka tau seberapa pentingnya menjaga lingkungan disekitar kita"
"Setuju banget,agar hal seperti ini tidak terjadi digenerasi setelahnya"
Pemantapan acara edukasi yang akan mere adakan berjalan berhari hari mulai dari minta izin kepada kepala desa hingga memberi undangan disetiap rumah untuk mendatangi acara yang akan mereka selenggarakan,tak terasa hari yang mereka tentukan untuk acara edukasi bahayanya membuang sampah disungai telah tiba.
"Jadi terimakasih kepada warga sekitar dan adik adik karena telat menyampatkan waktunya di pertemuan edukasi bahayanya membuang sampah di pantai"ucap pembawa acara yaitu raina yang akan membawakan materi tersebut
Dia menjelaskan seberapa pentingnya membuang sampah disungai dan dampak positif dan negatif yang didapat dari aktivitas tersebut,bahkan pembuangan sampah itu juga merugikan anak kecil yang inggin bermain dipesisir pantai.
Rangkaian demi rangkaian acara telah berjalan lancar hingga selesai banyak warga dan aanak anak yang terlihat sudah mulai sadar tentang bahayanya membuang sampah disungai.
"Jadi bagaimana kalau kita besok pagi pukul 08.00.berkumpul lagi disini bapak ibu sekalian?untuk membersihkan sampah yang sudah banyak sekali di tepi pantai tersebut"ajak raina
Semua setuju dengan yang dikatakan raina karena memang jika hanya anak 4 itu yang membersihkan tetap akan membutuhkan waktu lama,semua kegiatan yang mereka lakukan mereka dokumentasinan dan mengupload di tiktok yang mengambil perhatian para netizen sehingga banyak sekali warga dekat yang sebelumnya belum tau menjadi tau tentang aksi yang mereka rencanakan.
Syukur mereka panjatkan kepada sang pencipta alam semesta ini,diwaktu yang telah dijanjikan tak hanya warga sekitar saja yang datang tetapi banyak warga dari desa lain yang ikut serta membantu pekerjaan yang mereka lakukan,begitu bahagia rasanya melihat banyak sekali orang yang ikut serta membantu kegiatan yang telah mereka lakukan.
"Ran senang banget ya rasanya kayak gini"ucap seli
"Bener banget sel seru ya rasanya,habis ini kita bisa main ke sini tanpa ngeliat sampah yang berserakan"jawab raina
"Nanti kita piknik disini sambil menikmati senja"
"Lanjutin dulu baru ngehayal"
Kalimat itu yang mengakhiri pembicaraan singkat mereka,mereka berlanjut membersihkan sampah sampah yang masih tersisa.
Walau banyak yang membantu aktivitas mereka tetap i tetap membutuhkan waktu yang lama untuk membersihkan pantai tersebut,bukan hanya membersihkan tetapi mereka juga membuat plank yang bertulisan "dilarang membuang sampah di pesisir pantai" yang di letakkan di pesisir pantai tersebut,harapannya tak ada lagi orang yang membuang sampah dipantai ini lagi.
Waktu sudah cukup menunjukan sore hari akhirnya satu persatu warga desa pergi kembali kerumahnya masing masing hanya tersisa 4 remaja yang membuat aktivitas tersebut.
"Akhirnya pantai ini bersih dari sampah woh"teriak bahagia nana
"Aaaaaa kita berhasil teman taman"saut seli
"Goyan dulu gk sih"saut Eva sambil ikut berjoget bergelora
"Hahaha"tawa dari semua temannya yang menyaksikan kekocakan dadi seorang Eva tetapi mereka tetap mengikuti kegiatan joget Eva
Mereka berjalan,berjoget dan tertawa dalam waktu bersamaan disaksikan oleh pantai dan sekitarnya,andai mereka bisa bicara mungkin mereka mengagumi keindahan dari pertemanan tersebut,pertemanan yang saling mendukung dan peduli dengan alam sekitar
Setelah aktivitas yang mereka lakukan kemaren,mereka berencana untuk mengunjungi pantai itu lagi,rasa takut menyelimuti hati mereka,mereka takut jika pantai yang sudah mereka bersihkan bersama sama tersebut kembali lagi kotor seperti semula
"Beneran nih kita masuk ke pantai?"
"Takut bgt kalo tiba tiba jadi kotor lagi"
"Heh jangan negatif tingking ya,jujur aja aku juga takut"
"Huuu sama aja kan"
"Udan udah mending kita masuk kita lihat pantainya kotor atau bersih,jangan disini doang gk masuk masuk"
Hati yang berdebat bergelora membayangkan bagaimana kondisi pantai tersebut,betapa bahagianya mereka menyaksikan pantai tersebut dalam kondisi bersih tak ada sampah yang berserakan sedikit pun.banyak anak kecil yang berlalu lalang bersama dengan tawa bawahannya sedang bermain dipesisi pantai
Tanpa berfikir panjang mereka ikut berlari,bermain dan berteriak gembira,rasa bahagia yang mereka dapatkan tidak bisa diukur dengan apapun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah mengunjungi situs ini